5 tips aman berinvestasi emas.
Kini, banyak masyarakat yang tertarik menjadikan emas sebagai salah satu bentuk investasi menguntungkan di masa depan. Harganya yang senantiasa naik dari tahun ke tahun memberikan keuntungan bagi si pemilik, apalagi jika selisih harga beli dan jual cukup besar. Meski menggiurkan, setiap jenis investasi termasuk emas, tidaklah sempurna. Berikut tips bagi para pemula yang tergiur untuk berinvestasi emas agar aman dan tidak merugikan di kemudian hari.
1. Pilih Emas Murni
Harga emas murni mengikuti harga pasar dunia, itu sebabnya para pemula yang ingin berinvestasi emas disarankan untuk memilih emas murni. Emas murni jarang digunakan sebagai perhiasan. Agar aman, pilih emas murni yang diakui dan bersertifikat, seperti logam mulia dari PT. Antam Tbk. Emas murni bersertifikat dilengkapi dengan keterangan fineness, weight dalam gram, dimension, dan ID number. Pastikan nomor seri pada sertifikat dan nomor seri yang tercetak pada emas sama.
2. Beli di Tempat yang Disarankan
Beberapa toko emas tersertifikasi adalah PT. Antam Tbk, Pegadaian, dan bank. Selain harganya stabil, emas yang dibeli dapat dijual kembali bila membutuhkan dana dalam waktu singkat. PT. Antam Tbk memiliki butik emas yang dapat Anda kunjungi di Jl. Simatupang, Jakarta Selatan. Mengenai harga jual, butik ini menawarkan harga jual 95% dari harga pasar. Tempat lain yang juga banyak didatangi oleh mereka yang berniat investasi emas adalah Pegadaian.
Pegadaian menawarkan pilihan untuk membeli emas dalam bentuk tunai atau kredit. Pembelian emas dalam bentuk tunai dapat dilakukan di Galeri 24, sementara pembelian secara kredit dapat dilakukan di kantor cabang daerah. Anda juga bisa melakukan pembelian secara daring melalui pegadaian.co.id. Emas yang dijual di Pegadaian berasal dari PT. Antam Tbk, sementara pembelian kembali yang dilakukan oleh Pegadaian sebesar 97%, sedikit lebih besar dari PT. Antam Tbk.
3. Membeli Saat Harga Emas Murah
Cara ini terbilang klasik, pemula yang menerapkan teknik ini membeli emas di saat harga beli relatif murah dan menjualnya kembali jika selisih jualnya besar. Teknik ini merupakan investasi jangka panjang, lima sampai 10 tahun. Cukup efektif untuk mendanai pendidikan, naik haji atau membeli rumah.
4. Jangan tergiur keuntungan lain
photo source: pixabay.com
Keuntungan investasi emas hanya berupa kenaikan harga. Jika ada pihak yang memberi keuntungan lain tentu wajib dicurigai. Harga emas memang tidak selalu naik, kadang turun, namun sangat kecil kemungkinannya. Biasanya penurunan harga emas diikuti dengan kebutuhan pokok lain sehingga daya beli terhadap emas tetap sama.
5. Pertimbangkan Biaya PPh Emas 0,45%
Melalui Kementerian Keuangan, emas batangan dikenakan pajak penjual (PPh) sebesar 0,45% dari harga jual. Dengan kata lain, nilai jual emasnya 0,45% lebih mahal karena dikenakan PPh. Pajak yang dikenakan hanya saat transaksi atau hanya dibebankan sekali saat Anda membelinya, sedangkan saat menjual, pajaknya dibebankan kepada calon pembeli.