Pisang Goreng Bu Nanik merupakan pelopor pisang goreng madu pertama, sekaligus menjadi produk unggulan di Jakarta Barat
Bagi sebagian warga Jakarta, terutama yang tinggal di kawasan Tanjung Duren dan sekitarnya, Pisang Goreng Madu Bu Nanik mungkin sudah tidak asing lagi. Penganan yang satu ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya hampir selalu ramai setiap harinya. Bentuknya pun tak seperti pisang goreng pada umumnya. Warna cokelat cenderung kehitaman yang nampak seperti gosong dan rasa madunya yang manis adalah ciri khas dari pisang goreng ini.
Di balik kesuksesannya, ada beberapa hal yang menarik untuk Anda ketahui mengenai usaha pisang goreng yang sudah ada sejak tahun 2007 ini. Anda penasaran? Simak ulasannya berikut ini!
1. Madu Digunakan untuk Menggantikan Gula
Ide awal membuka usaha Pisang Goreng Madu ini didapat dari pengalaman pemiliknya, Ibu Nanik. Penyakit diabetes yang diidapnya membuatnya betul-betul memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Ia yang tidak dapat mengonsumsi sembarang gula, lantas mencoba alternatif menggunakan madu khusus untuk membuat pisang goreng buatannya tetap manis.
Hasilnya pisang goreng terlihat seperti gosong. Namun bukan berarti rasanya tidak enak, justru hasil karamelisasi madu menciptakan rasa pisang goreng yang unik dibandingkan pisang goreng biasa.
Saat itu, Bu Nanik membagikan hasil kreasinya kepada keluarga dan kerabat dekat. Tak disangka, banyak yang menyukai pisang goreng tersebut. Dari situlah, Bu Nanik kebanjiran pesanan hingga akhirnya ia mulai memberanikan diri untuk membuka usaha pisang goreng madu.
2. Sudah Diperkenalkan Sejak Lebih Dari 20 Tahun Yang Lalu
Pisang Goreng Madu Bu Nanik memang sudah ada sejak tahun 2007. Berawal dari gerai kecil sederhana, ikut meramaikan bazar makanan, hingga sukses seperti sekarang ini. Namun sebenarnya penganan berbahan dasar pisang ini sudah diperkenalkan ke publik sejak lebih dari 20 tahun lalu di mana Bu Nanik masih menggeluti bisnis katering untuk hotel.
Menggunakan namanya sendiri untuk jajanan yang ia jual, Pisang Goreng Madu Bu Nanik menjadi nama yang ikonik dan tentunya mudah diingat. Tak ayal, kini pisang goreng buatan Bu Nanik menjadi pelopor pisang goreng madu pertama, sekaligus menjadi produk unggulan di Jakarta Barat.
3. Setiap Hari Menghabiskan 70 Peti Pisang
Tak kurang dari 70 peti pisang raja dibutuhkan setiap harinya. Namun terkadang, ia juga harus menghadapi kesulitan untuk mendapatkan bahan baku utama. Saat musim kemarau panjang jumlah produksi buah pisang menjadi sangat terbatas dan ini memberikan dampak buruk pada proses produksi.
4. Tak Hanya Menjual Pisang Goreng
Photo Source: Alinear doc
Semakin majunya usaha yang dirintis Bu Nanik, kini makanan yang dijajakan pun tak hanya pisang goreng madu. Ada juga ubi goreng madu, cempedak goreng madu, nanas goreng madu, dan nangka goreng madu. Jika Anda ingin gorengan yang asin-asin, di sini juga tersedia risoles, tahu, tempe, dan lain-lain.
Tak hanya menjual makanan basah, Pisang Goreng Madu Bu Nanik juga menawarkan berbagai cemilan yang menggoda. Cemilan ini juga bisa dijadikan sebagai buah tangan. Tertarik untuk ke sini?