Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

6 Hotel Bersejarah Di Indonesia Yang Pernah Disinggahi Charlie Chaplin

Rachelle Kandou

Charlie Chaplin pernah beberapa kali mengunjungi Indonesia dan menginap di Hotel ini. Wow!

Photo source: The Economist (Web)
 
Charlie Chaplin adalah salah satu aktor film Hollywood bisu (pantonim) yang terkenal pada masanya hingga saat ini. Dikenal dengan kumisnya yang kotak dan topi bowler-nya, serta gerakan tubuh dan mimik mukanya yang ekpresif dan lucu. Ternyata aktor ini pernah beberapa kali datang ke Indonesia dalam kunjungan perjalanannya mengelilingi dunia, termasuk ke Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda. Mau tahu hotel apa saja di Indonesia yang pernah disinggahinya? Yuk, baca dulu artikel berikut ini!
 
Hotel Majapahit, Surabaya

Photo source: Accor Group (Web)
 
Tempat ini didirikan oleh orang berkebangsaan Armenia bernama Lucas Martin Sarkis. Ia bersama keluarganya mendirikan hotel ini pada tahun 1910 dengan nama Hotel Oranje. Hotel ini menjadi saksi bisu sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Uniknya, hotel ini juga pernah menjadi salah satu hotel yang pernah disinggahi pelawak terkenal Hollywood asal Inggris ini. Pada saat kedatangannya di tahun 1932, dia menginap di kamar nomor 47, yang sekarang dinamakan Charlie Chaplin Suite dan juga merupakan salah satu dari 9 kamar Legendary Suite di hotel ini. Dia juga turut hadir dalam acara peresmian pembukaan extension hotel pada tanggal 1 April 1932. Saat dirinya sedang di Surabaya, Chaplin juga sempat menghadari acara pemutaran film perdananya berjudul City of Lights di salah satu bioskop yang sekarang menjadi Museum House of Sampoerna.
 
Hotel Homann, Bandung

Photo source: Booking.com
 
Awalnya hotel ini merupakan penginapan yang dimiliki oleh keluarga Homann berkebangsaan Jerman. Hotel ini sudah ada sejak tahun 1871, namun bangunannya belum seperti saat ini. Hotel ini sempat 3 kali direnovasi pada tahun 1883, 1910, dan terakhir tahun 1938. Arsitek terkenal bernama A.F.Aalbers, merancang hotel ini dengan sentuhan gaya arsitektur Art-Deco Modern pada tahun 1938, yang juga menjadi cagar budaya yang dilestarikan. Hotel ini sudah dikenal sebagai hotel yang mewah dan para tamunya yang datangpun bukan sembarang orang. Mulai dari tokoh penting dunia, raja, pangeran, hingga selebriti Hollywood di eranya. Seperti salah satunya adalah Charlie Chaplin yang pernah menginap di sini di tahun 1920-an dan 1930-an.
 
Hotel Preanger, Bandung

Photo source: Blogspot
 
Hotel ini dibangun pada tahun 1897 yang dipelopori oleh seorang Belanda bernama WHC Van Deerterkom. Pada tahun 1920, hotel ini berubah nama menjadi Hotel Prenger, dimana sesuai dengan nama para pengunjungnya terdahulu yaitu Priangan planters (pemilik dan pengusaha perkebunan di Priangan). Sebelum menjadi hotel, tempat ini merupakan toko yang menyediakan segala kebutuhan para Priangan planters saat mereka mengunjungi Bandung. Tahukah Anda hotel ini dirancang oleh Charles Prosper Wolff Shchoemaker yang dibantu oleh Ir. Soekarno sebagai mantan muridnya? Ya, Presiden Soekarno menjadi salah satu arsitek yang merancang hotel ini, lho, sebelum dia menjabat menjadi Presiden RI pertama. Tak hanya itu, ketika Chaplin singgah di hotel ini sebelum berangkat ke Garut, dia sempat menganggumi keindahan bangunan hotel ini dari luar. Di hotel ini juga terdapat satu kursi kulit yang menjadi kursi favoritnya yang dipajang di museum hotel. Menarik, ya?
 
Hotel Kresna, Wonosobo

Photo source: Kresna Wonosobo Hotel (Web)
 
Siapa sangka kalau ternyata pelawak Hollywood ini pernah berkunjung ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah? Kunjungan ini merupakan bagian perjalanannya mengelilingi dunia termasuk ke Hindia Belanda, untuk mempelajari dan mengenal budaya masing-masing tempat yang ia datangi. Ketika mengunjungi Wonosobo, dia menginap di Hotel Kresna yang dulu bernama Hotel Dieng. Dari zaman sebelum Indonesia merdeka hingga sekarang, Hotel Kresna dikenal sebagai tempat penginapan favorit tokoh-tokoh penting nasional maupun mancanegara Suasana lingkungannnya yang sejuk membuat para tamunya betah dan menjadikan tempat ini sebagai tempat beritirahat sejenak dari rutinitas.
 
Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta

Photo source: Website
 
Dahulu bernama Grand Hotel de Djokja dan dirancang oleh arsitek bernama Harmsen dan Pagge. Hotel ini dibangun pada tahun 1911 dan pertama kali dibuka pada 15 September 1912. Gaya bangunan hotel ini memiliki gaya arsitektur kolonial peralihan yang pada masanya gaya arsitektur ini sedang menjadi tren. Bisa dikatakan bangunan hotel ini memiliki gaya yang setipe dengan Hotel Oranje di Surabaya, yang sekarang adalah Hotel Majapahit. Pada tahun 1932, Charlie Chaplin pernah menginap di hotel ini sebagai bagian dari rangkaian perjalanannya ke Indonesia.
 
Hotel Inna Bali

Photo Source: Denpasar Tourism (Web)
 
Usai mengujungi Surabaya, Chaplin melanjutkan perjalanannya ke Bali. Di Pulau Dewata ini, ia menginap di Hotel Inna Bali Heritage. Hotel ini merupakan hotel tertua di Bali. Uniknya, Presiden Soekarno dan Chaplin sama-sama pernah menginap di kamar yang sama, yaitu kamar no 77. Kamar ini merupakan tipe kamar suite dan berada di sisi sebelah timur hotel.  Selain Charlie Chaplin yang pernah menginap di sini, Ratu Elizabeth 2, Jawaharal Nehru, dan Mahatma Gandhi juga pernah menginap di hotel ini lho. Hotel yang terletak di Jalan Veteran, Denpasar ini, dibangun pada tahun 1927. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Denpasar menjadikan tempat ini sebagai warisan cagar budaya yang wajb dilestarikan dan dijaga keberadaanya. 

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img