Yuk, mengenal kisah dibalik duo desainer yang satu ini.
Perkembangan dunia fashion di Indonesia begitu pesat. Terlebih lagi dengan adanya tunas-tunas muda yang kian marak mewarnai panggung catwalk Tanah Air, seperti salah satunya Danjyo Hiyoji. Di balik lini lokal ini terdapat duo desainer yang selalu menuangkan ide-idenya yang fresh, unik, kreatif, inovatif, dan berani tampil beda. Berikut wawancara Alinear bersama kedua desainer di balik Danjyo Hiyoji: Liza Mashita dan Dana Maulana. Check this out!
Sejak kapan sih kalian jatuh cinta dengan fashion? Apa yang kalian suka dari fashion?
Liza: Awalnya, sejak kecil saya suka mengumpulkan pernak-pernik yang kemudian dijadikan aksesoris. Selain itu, saya juga suka mendandani sepupu-sepupu sekaligus jadi personal shopper mereka ketika shopping bersama, hehehe. Kemudian passion saya terhadap fashion ini berkembang saat duduk di bangku SMA. Saya sudah mulai suka buat baju sendiri dan ternyata keluarga dan teman-teman banyak yang menyukai baju yang saya buat sendiri. Akhirnya tahun 2001 saya memutuskan untuk menekuni dunia fashion dan membangun Danjyo Hiyoji bersama Dana dan tim.
Dana: Saya dan Liza sudah bersahabat sejak kami duduk di bangku SMP. Kebetulan, kami satu sekolah dan sama-sama menyukai fashion. Jadi bisa dikatakan nyambung. Terkadang kami menyukai barang yang sama, bahkan sampai tukar-tukaran barang pun pernah. That’s why terciptalah Danjyo yang kami ambil dari bahasa Jepang, yang artinya perempuan dan laki-laki. Dimana hasil karya kami bisa dikenakan wanita maupun pria (androgyny). Yang saya suka dari fashion adalah dinamis dan selalu berganti. Saya termasuk orang yang gampang bosan. Bisa dibilang fashion bagi saya merupakan wadah untuk mengeluarkan kreatifitas serta mengatasi rasa jenuh saya.
Capsule Collection: Bambataa Extended. Photo source: Instagram (@danjyohiyoji)
Ceritakan dong mengenai koleksi terbaru Danjyo Hiyoji!
Liza: Koleksi terbaru kami bernama Capsule Collection Bambaataa Extended. Koleksi ini terinspirasi dari tribal print khas Afrika yang colorful dan menggabungkan dengan DNA Danjyo Hiyoji sendiri. Secara keseluruhan masih didominasi dengan warna hitam namun sekarang lebih dikombinasikan dengan pop-up color.
Dana: Dan secara look keseluruhan, kami tetap fokus dengan gaya Asian street wear. Ternyata pada saat sample-nya sudah jadi, hasilnya menarik dan wearable. Inilah tujuan akhir kami.
Apa yang membuat kalian berdua terinspirasi dan selalu membuahkan karya-karya unik?
Liza: Saya orangnya tidak gampang puas. Saya tidak mau kreativitas jadi mati. Supaya kreativitas saya tidak mati, maka setelah membuat satu koleksi saya ingin membuat koleksi berikutnya. Dengan begini daya kreativitas saya pun terus terasah.
Dana: Dengan munculnya ide-ide yang berbeda justru akan memaksimalkan kreatifitas itu sendiri. Jadi untuk kami, argumentasi dan kontra harus ada. Kalau tidak ada maka tidak akan tercipta suatu karya yang bisa dinikmati orang lain.
Kalian berdua kan satu tim. Tentunya terdiri dari dua kepala yang menghasilkan ide yang berbeda-beda. Nah, bagaimana kalian menyatukan ide dan kreasi kalian berdua ke dalam satu wadah (Danjyo Hiyoji)?
Liza: Sebenarnya Danjyo Hiyoji itu bukan aku sama Dana saja. Kebetulan saja kami frontliner-nya. Tetapi di balik itu semua kami memiliki tim yang solid. Mulai dari proses kreatif hingga produksi kami selalu melibatkan tim. Dan masing-masing menyumbangkan idenya sampai akhirnya terciptalah sebuah koleksi. Kalau untuk tantangan, apa ya Dan?
Dana: Nah, tantangannya justru saat membuat sample karena membutuhkan proses dan waktu yang lama. Dalam proses pembuatannya harus dilakukan beberapa kali, baik untuk pemilihan bahan yang cocok, size print, maupun kualitas jahitannya.
Danjyo Hiyoji berkolaborasi bersama Nissan March: March Invashion. Photo source: Instagram (@danjyohiyoji).
Last but not least, bisa sharing sedikit bocoran mengenai koleksi kalian yang akan datang?
Liza: Oh iya, sebenarnya ‘bocoran’-nya sudah ada. Bisa dilihat kolaborasi kami bersama Nisan March Invashion: klik di sini. Kami ditunjuk sebagai brand ambassador dari Nissan March dan juga juri dari Invashion Competition. Untuk full collection terbaru kami rencananya akan launching di bulan Maret 2016. Koleksi kami yang berikutnya bernama Paradiso, diambil dari The Beauty of Indonesia. Koleksi Paradiso ini dibagi ke dalam tiga tema besar dari kolaborasi antara Danjyo Hiyoji bersama Nissan March Invashion, yaitu Nature, The Bird of Paradise, dan Urban.
Dana: Dalam satu koleksi ini kami harus membuat tiga tema berbeda yang hasilnya harus memiliki benang merah yang sama. Ini merupakan pertama kalinya kami mendapatkan tantangan seperti ini. Semoga hasilnya bisa seperti apa yang kami bayangkan, hehehe.