Fightsaber Indonesia
Para penikmat film mungkin sudah tak asing lagi dengan film satu ini, Star Wars. Bisa dibilang film ini menjadi salah satu ikon perfilman dan kultur pop yang mendunia. Penggemarnya pun menyebar di seluruh penjuru dunia.
Di Tanah Air sendiri, ada banyak komunitas pecinta Star Wars. Mulai dari komunitas yang membahas film, game, cosplay, mainan, hingga yang paling unik, lightsaber.
Ya, lightsaber, senjata pedang laser ikonik di film yang seri pertamanya tayang pada tahun 1977 silam ini. Meski terdengar aneh, namun ternyata banyak yang tertarik dengan komunitas ini.
Ada beberapa komunitas lightsaber yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, namun yang memiliki anggota paling banyak adalah Fightsaber Indonesia. Komunitas ini mengukuhkan diri hanya fokus pada aksi lightsaber.
Fightsaber Indonesia didirikan pada tahun 2011. Alasan utama dibentuknya komunitas ini tak lain karena ingin mewujudkan kecintaan penggemar Star Wars terhadap lightsaber dalam aksi yang lebih nyata.
Meski mempunyai anggota terbanyak di antara komunitas serupa, bukan hal yang mudah untuk dapat bergabung dengan Fightsaber Indonesia. Sebab, tidak semua penggemar Star Wars menyukai lightsaber.
Hingga kini komunitas Fightsaber sudah memiliki ribuan anggota yang sebagian besar berasal dari Jabodetabek.
Berbeda dari komunitas serupa, meski menggunakan kostum, namun Fightsaber Indonesia lebih mengedepankan elemen koreografi di mana anggotanya diajak untuk ‘bertarung’ dengan lightsaber di dunia nyata. Seperti pertarungan yang terjadi di antara para Jedi dan Sith dalam filmnya.
Anggota Fightsaber Indonesia kerap melakukan pertemuan rutin. Biasanya dalam pertemuan tersebut diadakan serangkaian latihan yang dapat ditonton masyarakat luas. Komunitas ini memang sering unjuk gigi performa koreografinya di sejumlah acara besar. Tak jarang, mereka juga tampil di beberapa acara resmi Star Wars.
Biasanya, jadwal latihan diadakan tiap Senin dan Kamis, mulai pukul 13.00 - 18.00 WIB. Latihan dibagi menjadi beberapa sesi, pemanasan, latihan fisik, koreografi inti, dan pendinginan.
Menariknya, anggota komunitas boleh ‘menciptakan’ karakter fiktif baru sesuka mereka, yang dapat diperagakan saat koreografi. Contohnya, ada anggota yang memerankan karakter Darth Kaizone dengan jenis koreografi yang sedikit lebih ‘mengintimidasi’, seperti Darth Vader.
Aksi duel dan pertarungan yang dilakukan komunitas ini dijamin aman dan tidak akan mencederai anggota karena sama sekali tidak menyentuh fisik lawan.
Namun yang paling istimewa dari Fightsaber Indonesia adalah lightsaber yang digunakan kebanyakan merupakan buatan sendiri. Meski tak menggunakan laser sungguhan, lightsaber tersebut terbuat dari komponen elektronik. Untuk membuat satu lightsaber, komunitas ini harus merogoh kocek mulai dari Rp 1,5 jutaan, hingga Rp 5 jutaan.
Pembuatan ‘senjata’ ini sendiri terdiri dari beberapa material. Untuk gagang, biasanya menggunakan bahan besi, sedangkan ‘laser’-nya terbuat dari material carbonate. Bahan-bahan tersebut menjadi standar utama pembuatan lightsaber agar bisa digunakan, karena lebih awet dan tidak mudah rusak.
Bagi anggota yang baru bergabung tidak perlu mengeluarkan dana besar demi mendapatkan lightsaber. Komunitas ini memiliki sistem subsidi silang yang bisa membantu anggota baru untuk bisa membuat lightsabre sendiri.
Terlepas dari dana yang harus dikeluarkan untuk membuat lightsaber, bagi anggotanya, banyak pengalaman berharga yang didapat dari Fightsaber Indonesia.
Selain dapat bertemu dengan sesama penggemar Star Wars dan lightsaber, para anggota pun mendapatkan pengalaman belajar koreografi apik dengan serangkaian latihan yang seru dan tak terlupakan.