Soal bar, tempat yang satu ini merupakan seniornya.
Suasana tahun 1970-an sangat terasa ketika Anda memasuki bar paling sepuh di ibu kota ini. Jaya Pub sudah didirikan sejak tahun 1975 oleh pasangan aktris Rima Melati dan almarhum Frans Tumbuan. Tahun ini, Jaya Pub sudah memasuki usianya yang ke-40. Walaupun usia bar ini sudah senior, Jaya Pub tetap menjadi favorit masyarakat lokal maupun ekspatriat. Sempat mengalami relokasi akibat pelebaran Kali Cideng, Jaya Pub tetap eksis di kalangan penikmat hiburan malam di Jakarta.
Dengan interior khas berwarna cokelat tua dan pernak-pernik jadul membuat pengunjung seperti dibawa oleh mesin waktu. Frans Tumbuan terinspirasi dari sebuah kafe di Amsterdam yang membuat ia menginginkan sebuah tempat di mana ia bisa minum bersama teman maupun keluarga. Sebuah tempat yang tidak mewah namun tetap bisa menikmati obrolan santai dengan siapapun. Maka dari itu, almarhum Frans mendirikan Jaya Pub yang terletak di kawasan Thamrin ini.
Jaya Pub juga dikenal oleh pengunjung memiliki pengisi musik yang menghibur dan dapat mencairkan suasana. Di sini, pengunjung dari orang tua maupun anak muda dapat berbaur tanpa mengenal usia. Tidak tersedianya koneksi Wi-Fi di sini seakan ‘memaksa’ para pengunjung untuk bersosialisasi dengan sesama. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah, toh ada teman-teman dan juga musik pengiring yang akan membuat Anda bernostalgia. Oldie but goodie!