Kisaku mengusung konsep coffee shop minimalis dengan dominasi warna tanah guna menciptakan kesan guyup.
Selain rasa, lokasi dan suasana juga menjadi faktor penting bagi para penikmat kopi dalam memilih tempat untuk ngopi. Jika mereka menemukan coffee shop dengan suasana yang nyaman dan kopi yang nikmat, mereka pun bisa menghabiskan waktu berjam-jam di coffee shop tersebut.
Kesan ramah dan hangat itulah yang ingin diangkat oleh Raline Shah dan kawan-kawan saat mendirikan kedai kopi bernama "Kisaku", yang mengusung konsep coffee shop minimalis dengan dominasi warna tanah guna menciptakan kesan guyup bagi para pengunjung sambil menyesap kopi yang nikmat.
Konsep minimalis sejalan dengan arti kata "Kisaku" yang diambil dari Bahasa Jepang, yang berarti bersahabat, ramah, tulus, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal positif. Meski memiliki konsep minimalis, namun tak ada kesan dingin di Kisaku. Di sini, Anda akan menemukan ruang terbuka dengan rerumputan hijau yang menciptakan suasana hangat.
Photo Source: Instagram @kisaku.co
Kisaku juga memiliki logo yang cukup ikonik. Rollin Shah, adik Raline yang juga pendiri Kisaku, menjelaskan, logo tersebut adalah burung Yatagarasu, burung gagak berkaki tiga dalam mitologi Jepang. Yatagarasu melambangkan kemakmuran dan nasib baik. Kisaku ingin para pengunjung bisa mendapatkan banyak kebaikan lewat kopi yang mereka sajikan.
Tempat ngopi ini akan memanjakan Anda dengan kopi-kopi berkualitas yang harganya ramah kantong. Untuk segelas kopi, Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 20.000 – 30.000. Sebagai pilihan, Kisaku menawarkan menu kopi mulai dari Black Coffee, Kampoeng Latte, hingga Pandan Latte yang harum. Biji kopi yang mereka gunakan adalah Aceh Gayo dan Flores Bajawa. Selain itu, ada juga menu non-coffee mulai dari cokelat hingga jus campuran berbagai macam.
Top Photo Source: Instagram @kisaku.co