Cara meningkatkan kualitas makan untuk kesehatan dan keseharian Anda.
Cara ini akan membuat Anda merasakan makanan dan memberikan efek kenyang lebih cepat sehingga Anda bisa membatasi porsi yang Anda konsumsi. Dilansir dari http://dailymail.co.uk, penelitian yang dilakukan oleh Dr Xand van Tulleken membuktikan bahwa wanita yang mengunyah sebanyak 35 kali memakan 30% porsi yang lebih sedikit dibanding wanita yang mengunyah sebanyak 15 kali. Hal ini tentunya akan membantu Anda untuk menjaga maupun menurunkan berat badan serta mencegah obesitas.
Tahan dulu untuk menonton acara televisi favorit, karena makan sambil menonton TV akan membuat Anda tak sadar sudah berapa banyak makanan yang Anda konsumsi. Anda tidak menghayati proses makan yang sedang dilakukan sehingga tanpa sadar Anda akan tetap mencari makanan lain karena merasa belum kenyang.
Memasak kemudian menikmati masakan Anda bersama keluarga ataupun orang tercinta akan menciptakan suasana yang gembira dibanding Anda makan seorang diri. Selain menghasilkan makanan yang lebih menyehatkan dibanding restoran, makan bersama juga bisa menjadi kesempatan untuk membiasakan pola makan dengan menu makanan yang bergizi, serta menciptakan komunikasi dan bonding.
Photo source: http://flickr.com
Selain untuk menghindari penyakit yang bisa muncul saat Anda telat makan seperti maag, mempunyai jam makan yang teratur juga akan menciptakan ritme pencernaan yang teratur. Anda pun bisa dengan mudah menyesuaikan jadwal ‘pembuangan’ yang teratur dengan kegiatan Anda, bukan?
Photo source: http://pexels.com
Sebanyak apapun Anda makan perlu diimbangi dengan minum air putih untuk mengefektifkan kerja ginjal. Jangan sampai Anda sudah merasa banyak minum karena telah mengonsumsi banyak teh, jus, ataupun jenis minuman berwarna lainnya karena air putih adalah satu-satunya yang bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan berperan dalam proses pencernaan. Kurangnya minum air putih di samping banyak minum minuman berwarna bisa menyebabkan konstipasi dan infeksi saluran kencing, lho. Lebih baik mencegah dibanding mengobati, bukan?